Melampaui Langit

Misteri Wajah Tersembunyi Bulan

Gravitasi bulan danpasang surut laut di bumi

Administrator
Administrator · 4 min read
Misteri Wajah Tersembunyi Bulan

Selama berabad-abad, Bulan telah memikat manusia dengan fitur-fiturnya yang menarik. Salah satu aspek paling membingungkan adalah kenyataan bahwa kita hanya melihat satu sisi Bulan. Penjelasannya terletak pada interaksi kompleks antara gaya pasang surut dan dinamika Bulan. Dalam artikel ini, kita akan menyelami konsep gaya pasang surut dan pengaruh mendalamnya terhadap sistem Bulan, yang akhirnya menghasilkan keterkuncian oleh pasang surut.

space-station-moon-landing-apollo-15-james-irwin
James Irwin berdiri di permukaan bulan, nampak wahana stasiun pendaratan bulan pada Misi NASA Apolo XV
Pixabay

Memahami Gaya Pasang Surut

Gaya pasang surut, juga dikenal sebagai gaya pasang surut gravitasi, timbul dari interaksi gravitasi antara benda langit. Gaya ini menyebabkan tarikan gravitasi yang berbeda di seluruh objek yang diperluas. Kekuatan gaya pasang surut tergantung pada massa objek yang terlibat dan jarak di antara mereka. Semakin dekat suatu objek dengan benda massif, semakin kuat gaya pasang surut yang dialaminya.

Gaya pasang surut muncul karena daya tarik gravitasi melemah dengan jarak. Bagian objek yang lebih dekat dengan benda lain mengalami tarikan gravitasi yang lebih kuat daripada bagian yang lebih jauh. Hal ini menciptakan efek peregangan pada objek tersebut, mengakibatkan tonjolan pasang surut atau deformasi.

Pasang Surut di Bumi

pasang surut
Ilustrasi pasang surut saat terjadi bulan purnama
AI Generated

Manifestasi yang paling terkenal dari gaya pasang surut dapat diamati di lautan Bumi, tetapi gaya pasang surut tidak terbatas pada lautan; mereka juga dapat mempengaruhi struktur padat, seperti kerak Bumi. Tarikan gravitasi Bulan menciptakan tonjolan pasang surut, yang menghasilkan pasang tinggi dan surut. Saat Bulan mengorbit Bumi, gaya gravitasi Bulan menarik lebih kuat pada sisi yang menghadap Bulan, menyebabkan pasang tinggi. Pada saat yang sama, tonjolan pasang surut kedua terjadi di sisi yang berlawanan dengan Bulan, menghasilkan pasang tinggi lainnya. Daerah yang tegak lurus dengan tonjolan ini mengalami surut. Efek gabungan antara gravitasi Bulan dan rotasi Bumi menghasilkan pola pasang surut yang berirama.

Pemanasan Internal Bulan

Gaya pasang surut juga memainkan peran penting dalam membentuk wajah Bulan, jika di bumi pasang surut samudra di bulan adalah pasang surut panas, gravitasi bumi menyebabkan keterkuncian pasang surut Bulan di sekitar planet. Bulan mengalami gaya pasang surut terutama karena interaksi gravitasi dengan Bumi. Gaya gravitasi Bumi menyebabkan Bulan mengalami deformasi pasang surut.

Lunar surface
Gunung berapi bulan dan danau lava memberi bulan atmosfer di awal fase terbentuknya
NASA
Gaya pasang surut pada Bulan menghasilkan fenomena yang dikenal sebagai tonjolan pasang surut. Gaya ini menciptakan tarikan gravitasi yang lebih kuat pada sisi Bulan yang menghadap Bumi dibanding sisi sebaliknya. Hal ini mengakibatkan efek peregangan, menyebabkan tonjolan pasang surut di sisi dekat dan jauh Bulan.

Tonjolan pasang surut di Bulan tidaklah statis tetapi berubah seiring waktu akibat rotasi Bulan. Saat Bulan berputar, tonjolan pasang surut bergerak di permukaannya, menciptakan apa yang dikenal sebagai gesekan pasang surut. Gesekan pasang surut ini menghasilkan panas internal di dalam Bulan, berkontribusi pada aktivitas geologis dan sejarah vulkaniknya. Dipercaya bahwa gaya pasang surut telah berperan dalam pembentukan maria (area gelap dan datar) Bulan dan beberapa fitur vulkaniknya.

Video Cover
youtu.be/gn94NZguIJw

Keterkuncian Rotasi Bulan

Sementara pasang surut Bumi merupakan contoh dari gaya pasang surut, hubungan antara Bulan dan Bumi melampaui efek pasang surut semata. Selama jutaan tahun, interaksi gravitasi telah menyebabkan rotasi Bulan menjadi sejajar dengan periode orbitnya. Fenomena ini dikenal sebagai keterkuncian oleh pasang surut atau rotasi sinkron.

Keterkuncian oleh pasang surut Bulan terjadi karena transfer momentum sudut yang lambat dari rotasi Bulan ke gerakan orbitnya. Saat rotasi Bulan melambat, akhirnya menjadi terkunci dengan periode orbitnya. Akibatnya, Bulan selalu menunjukkan wajah yang sama kepada Bumi, sementara sisi yang jauh, sering disebut sebagai “sisi gelap” (meskipun terpapar sinar matahari), tetap tersembunyi dari pandangan langsung.

Video Cover
youtu.be/6jUpX7J7ySo

Peranan Gaya Pasang Surut

Faktor utama yang menyebabkan keterkuncian oleh pasang surut Bulan adalah tarikan gravitasi Bumi yang tentu saja mempunyai massa dan gravitasi lebih besar. Tarikan ini bertindak sebagai torsi pada Bulan, menyebabkan deformasi pasang surut yang dikenal sebagai tonjolan pasang surut. Tonjolan ini tidaklah tetap, tetapi bergerak di permukaan Bulan karena rotasinya. Saat Bulan berputar, gaya gravitasi terus menarik tonjolan pasang surut, menciptakan gesekan di dalam Bulan. Gesekan pasang surut ini menyerap energi dan secara bertahap memperlambat rotasi Bulan sampai akhirnya terkunci oleh pasang surut.

Kesimpulan

Gaya pasang surut memainkan peran penting dalam membentuk sistem Bulan dan dinamika rotasinya yang unik. Interaksi gravitasi antara Bumi dan Bulan telah menghasilkan keterkuncian pasang surut Bulan, di mana hanya satu sisi yang selalu menghadap planet kita. Gaya pasang surut telah meninggalkan dampak yang signifikan pada sejarah geologis Bulan, berkontribusi pada aktivitas vulkanik, fitur permukaan, dan misteri-misteri yang ada. Memahami gaya pasang surut memberikan kita sekilas tentang tarian rumit benda langit dan fenomena menarik yang mendefinisikan alam semesta kita.

Watch more …

  • ...
  • ...
  • share to: